Proses Pengerjaan Plesteran Dinding

Tahapan pengerjaan plesteran dinding
Proses pengerjaan plesteran dinding menentukan finishing yang baik, maka kerataan flesteran harus betul-betul maksimal.
Untuk proses dalam pengerjaan. Campurkan plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam volume, pasir yang digunakan untuk plesteran adalah pasir pasang yang harus diayak terlebih dahulu
Plesteran halus / acian halus.
Sampel Pengerjaan Plesteran
Proses Pengerjaan Plesteran

  • Plesteran halus/ adukan halus adalah campuran PC dengan air yang dibuat sedemikian rupa sehingga mendapatkan campuran yang homogeny. Pekerjaan plesteran halus ini dilaksanakan setelah aduk plesteran sebagai lapisan dasar minimal 2 hari.
  • Sebelum melaksanakkan plesteran semua pemimpaan maupun sparing-sparing SA dan EL telah terpasang pada jalur dan tempatnya sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui.
  • Sebelum pelaksanaan plesteran terlebih dahulu di buat kepala plesteran (klabangan) dengan tebal sama dengan ketebalan plesteran yang direncanakan, kecuali untuk plesteran berapen.
  • Permukaan plesteran tersebut khususnya plesteran halus / aci halus harus rata,, tidak bergelombang penuh dan padat tidak berongga, tidak berlubang, tidak mengandung kikil atau benda-benda lain yang membuat cacat.
  • Pekerjaan plesterang  pada permukaan pasang batu bata sebelum diplester permukaan pasangan batu bata harus dibasahi terlebih dahulu
  • Pekerjaan plesteran halus pada permukaan beton sebelum pelaksanan pekerjaan ini permukaan beton harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting kemudian diketrek. Semua lubang-lubang bekas pengikat bekisting  atau formite harus tertutup adukan plesteran.
  • Pekerjaan plesteran halus/aci halus adalah semua permukaan pasangan batubata dan beton yang akan difinish dengan cat.
  • Semua permukaan yang akan menerima bahan/ material finishing misalnya bahan /material ubin keramik dan lainnya. Maka  permukaan plesterannya harus diberi alur-alur garis horizontal untuk memberikan ikatan yang lebih baik terhadap bahan/material finishing tersebut. Pekerjaan ini tidak berlaku apabila bahan/material finishing nya adalah cat.
  • Ketebalan plesteran harus mencapai permukaan dinding/kolom/la ntai yang dinyatakan dalam gambar kerja, tebal plesteran adalah minilmal 1cm dan maksimal 2,8 cm jika ketebalan  melebihi 3cm  maka harus menggunakan kawat ayam yang diikatkan /dipakukan ke permukaan pasangan  batu bata atau beton yang bersangkutan untuk memperkuat daya lekat plesteran.
  • Untuk setiap pertemuan bahan/material yang berbeda jenisnya pada satu bidang datar harus diberi nat dengan ukuran lebar 0,7 cm dalam 0,5 cm.
Pemeliharaan Plestreran

Kelembaban plesteran dijaga sehingga pengeringan berlangsung dengan wajar tidak berlagsung dengan tiba-tiba. Hal ini dilaksanakan dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya dari terik matahari lngsung dengan bahan penutup yang dapat mencegah penguapan air secara cepat. Pembasahan tersebut :
Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai, harus menyiram dengan air sekurang-kurangnya 2 (dua) kali sehari sampai jenuh.  Tidak dibenarkanpekerjaan finishing permukaan plesteran dilakukan sebelum plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu, cukup kering bersih dari retak, noda dan cacat lainseperti diisayaratkan tersebut di atas. Sampai disini dulu posting kali  ini, untuk kelanjutnya kami akan menulis tentang Pengerjaan Keramik Lantai