Pengerjaan Bangunan Pondasi Plat

Langkah pertama dalam merancang pondasi adalah menghitung jumlah beban, tiang ke dalam plat penuutup kepala tiang. Pondasi plat beton lajur atau jalur digunakan apabila luas penampang yang mengunakan pondasi plat, ukuran lebar pondaai plat lajur sama dengan lajur lebar bawah pondasi batu kali.
Yang termasuk pekerjaan ini adalah :

Bahan / Material 

Pasir beton dan koral akan bermutu baik, tidak mengandung bahan organis, lumpur dan sejenisnya. Agregat kasar / split yang digunakan mempunyai gradasi yang baik dan dapat memenuhi persyaratan.
Gambar Detail Pondasi
Gambar Detail Pondasi

Air  yang dipakai air tawar bersih, bebas dari zat-zat kimia yang merusak beton . Tulang besi beton yang digunakan akan bebas dari minyak, kotoran, cat karat lepas dan lain-lain yang dapat merusak. Baja yang dipakai baja lunak dengan tegangan  minimum fy = 240 Mpa dan mutu beton f’c  = 17.5 Mpa, serta memenuhi persyaratan SK-SNI T-15-1991.
Adapun besi untuk tulang beton kami pastikan yang berlabel SNI, serta berdiameter gemuk.
Bekisting
Bahan bekisting dipakai kayu Albasiah yang cukup kering. Pasang bekisting akan rapi, cukup kuat dan kaku untuk menahan getaran dan kejutan gaya yang diterima  tanpa berubah bentuk. Kerapihan dan ketelitian pemasangan bekisting akan diperhatikan agar setelah bekisting dibongkar memberikan bidang-bidang yang rata.
Celah-celah antara papan akan rapat agar pada waktu mengecor air tidak merembes keluar. Sebelum pengecoran bagian dalam bekisting akan bersih dari kotoran.
Adukan
Adukan beton bertulang dengan mutu K-225, akan dilaksanakan pada kolom, balok, sloof, plat beton, dan segala sesuatu yang masuk pekerjaan beton bertulang.
Sedangkan untuk kolom praktis dan tangga memakai mutu beton dengan perbandingan adukan 1:3:5 digunakan untuk beton tidak bertulang seperti lantai kerja, rabat sekeliling bangunan (tebal 5 cm), neut di bawah kusen dan lainya. Pengadukan campuran beton dianjurkan menggunakan mesin pengaduk / mesin mollen.
Pelaksanaan Pekerjaan
Penyetelan dan pemasangan besi tulang, semua tulang akan dipasang pada posisi yang tepat hingga tidak daoat berubah dan bergeser pada waktu adukan digetarkan. Penyetelan besi tulang akan diperhitungkan dengan tebal selimut beton terhadap ukuran yang ditentukan. Hubungan sloof dan pondasi batu kali dan kolom dengan dinding akan dipasang besi anker (steak) setip jarak 1m.
Sampel Pondasi plat / Sloop Beton
Gambar Sampel Pondasi Plat Beton

Tahapan Pengecoran

Sebelum pengecoran dilaksanakan, bikisting akan dicetak terhadap kelurusan baik arah vertikal maupun horizontal
Alat penggetar pada waktu pengecoran dapat digunakan bambu bulat dengan diselingi pengecoran bekisting secara perlahan-lahan.
Pengadukan akan rata dan sama kentalnya setiap kali membuat adukan, sisa adukan yang mengeras tidak boleh dipakai.
Pembongkaran bekisting baru diperbolehkan setelah beton mengalami periode pengerasan sesuai dengan SK-SNI T-15-1991.
Sebelum pemasangan pondasi, harus mmperhtikan adanya stek tulang kolom, stek tulang ke sloof dan sparing pipa plumbing yang menembus pondasi. Karena adanya Cut and Fill, harus memperhatikan kedalaman pondasi terhadap tanah dasar / keras. Sekalian dulu untuk pembahasan ini, untuk posting selanjutnya, akan membahas tentang Pemasangan Dinding  Bata Secara Sepesifikasi